Cari Blog Ini

Cerita-cerita menarik

Dua orang anak remaja melalui di hadapan sebuah rumah yang memiliki kebun besar di depannya. Salah satu pohon di depan rumah tersebut adalah sebuah pohon durian. Ketika itu sedang musim durian sehingga kebetulan pohon tersebut sedang berbuah. Mereka berdua melihat beberapa durian yang sudah terlihat matang di pohon. Rudi mengatakan bahwa durian tersebut pasti manis. Sementara temannya Anton mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasanya.

“Mengapa kamu mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasa?” tanya Rudi kepada Anton.

Sambil tersenyum Anton menjawab, “Mata tidak boleh merasakan manis atau pahit. Jadi durian tersebut tidak ada rasa karena hanya boleh dilihat.”

“Kasihan kamu!”, ejek Rudi sambil tertawa.


“Adakah kamu boleh memakan durian itu?” kata Anton kehairanan.

“Kenapa tidak?” jawab Rudi sambil tersenyum yakin.

“Kamu hendak mencurinya? Kalau tuannya padan muka!” kata Anton.

“Siapa kata nak mencuri? Saya akan dapatkan durian itu tanpa mencuri.” kata Rudi dengan yakin.

“Bagaimana? Kamu ada wang untuk membelinya?” tanya Anton.

“Tidak juga, tetapi saya punya ini dan ini.” kata Rudi sambil menunjukan kepala dan otot nya. Rudi menyambung, “Mari kita buktikan.”

Kemudian Rudi menuju pintu pagar kebun tersebut dan memicit loceng. Pemilik rumah pun keluar dan bertanya kepada Rudi.

“Ada apa Rudi?”

“Apakah encik perlu bantuan untuk membersihkan kebun ? Kami berdua sedia membantu encik.” kata Rudi sambil tersenyum kepada temannya Anton. Anton seperti dipukau terus mengangguk.

“Oh begitu!”, kata pemilik rumah, “kamu hendak apa sebagai upahnya?” sambungnya.

“Cukup satu biji durian saja encik.” kata Rudi sambil melihat sebuah durian yang sudah matang.

“Kamu kan berdua, nanti saya beri dua buah, seorang sebiji. Asalkan kamu bekerja dengan baik.”

“Beres encik!” kata Rudi sambil memberi hormat bagai tentera diikuti oleh Anton.

Dipendekkan cerita pekerjaan pun siap. Mereka berdua menikmati durian masing-masing. Rudi bertanya kepada Anton.

“Bagaimana rasanya durian kamu?”

“Manis, he he.” jawab Anton sambil tertawa.

BEKERJA KERAS TANPA HASIL

Cerita motivasi tentang bekerja keras tanpa hasil. Cerita ini rekaan, tapi telah diubahsuai dari kenyataan yang ada. Ceritanya begini: Ada seorang pemuda yang tertarik dengan basikal. Setelah mengumpulkan wang, akhirnya dia mampu membeli sebuah basikal.

Dengan senang hati, dia mencuba basikal barunya. Setelah beberapa hari mencuba, dia merasa kecewa kerana gagal menunggang dengan laju. Walaupun dia mengayuh dengan laju tetapi basikal nya bergerak lambat. Akhirnya dia membawa basikalnya ke tempat dimana dia membelinya.

“encik, kamu telah menipu saya! Katanya basikalnya bergerak terlalu lambat. katanya sambil marah-marah kepada penjual basikal.

“betul ke? kata penjual basikal kehairanan.

“Buktinya? Saya sudah sekuat tenaga mengayuh, tetap lambat.” katanya dengan nada suaranya yang tinggi.

“Mungkin ada yang rosak encik. nanti saya periksa?” kata penjual basikal tenang.

Kemudian dia memeriksa basikal. Setelah beberapa saat dia berkata:

“Tidak ada yang rusak encik, keadaannya baik 100% .”

“Tapi.. kenyataannya? basikal ini lambat! Cuba sendiri jika tidak percaya.” kata pemuda tersebut tetap pada nada tinggi.

“Baik encik, saya akan cuba.” kata penjual basikal sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mencuba basikal tersebut.

Wussss…. setelah beberapa saat, basikal itu bergerak dengan lajunya. keadaan itu membuat pemuda tadi bingung.

“boleh pula?”, kata pemuda tadi bingung.

“kamu cuba lagi. Saya mau lihat cara kamu menunggang basikal.” kata penjual basikal sambil tersenyum lega, sebab basikalnya memang tidak rosak.

Pemuda tersebut pun mencuba mengayuh basikal. Dia mencuba mengayuh dengan cepat dan sekuat tenaga. Memang benar, basikal tidak bergerak dengan laju. Usaha si pemuda mengayuh basikal sia-sia karena basikalnya tidak bergerak laju. Akhirnya, dengan badan penuh peluh, dia menghampiri penjual basikal.

“Apa yang salah nya?”, katanya masih bingung.

Penjual basikal tersenyum. Dia sudah dapat mengesan kesilapannya.

“Secepat mana pun emcik mengayuh, kelajuannya tidak meningkat jika encik tetap di gear satu.” kata penjual basikal menjelaskan.

“Oh… jadi harus tukar gear ke? Bagaimana caranya?”, kata pemuda tersebut sambil menahan malu. Mukanya merah padam. Jika tadi merah karena marah, sekarang merah karena malu.

***

Hikmah Cerita Motivasi Ini:

Begitu juga dengan kita. Kita akan bertindak sesuai dengan anggapan kita terhadap diri kita. Jika kita menganggap bahwa potensi kita hanya terbatas apa yang sudah kita dapatkan, mungkin kita juga mensia-siakan potensi diri kita sebenarnya.

Life is like a ten-speed bike. Most of us have gears we never use. ~Charles Schultz

Banyak yang bertanya kepada saya, “Bagaimana kita boleh menggunakan “gear” yang lebih tinggi?”

AKAL MANUSIA

Ada seekor kerbau yang setiap pagi dibawa oleh seorang anak penggembala yang masih kecil menuju sawah yang akan dibajak. Jika tidak ada pekerjaan, kerbau itu oleh penggembala dibawa ke daerah yang banyak rumputnya. Kemana pun kerbau itu dibawa selalu saja nurut kepada majikannya yang seorang anak kecil.

Suatu saat, saat si kerbau sedang sendirian, ada seekor harimau menghampiri kerbau itu. Si harimau berkata kepada kerbau,

“Hey kerbau, saya sudah beberapa hari melihat kamu. Kamu selalu ikut saja dibawa-bawa atau disuruh-suruh oleh majikan kecilmu. Manusia majikanmu itu sangat kecil dibanding kamu, kenapa tidak kamu tanduk saja, pasti dia terpelanting jauh atau mati. Kamu jadi bebas seperti saya, bebas kemana pun saya mau.”

“Saya takut kepada anak kecil itu”, jawab si kerbau.

“Ha ha ha, dasar bodoh kamu. Masa badan kamu yang besar takut kepada anak kecil?” ejek si harimau sambil menertawakan.

“Kamu juga akan takut jika kamu mengetahui kelebihan manusia” kata si kerbau menjelaskan.

“Apa sangat kelebihan manusia itu, yang membuat kamu takut?” tanya si harimau kehairanan.

Tidak lama kemudian, anak penggembala tersebut datang. terus harimau menyapanya.

“Hey anak manusia!! Kata si kerbau kamu mempunyai kelebihan yang membuat dia takut. Apa itu?”

Anak pengembala itu menjawab, “Saya sebagai manusia diberikan kelebihan oleh Pencipta, mempunyai akal yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya”

“Akal itu apa? Boleh saya melihat akal kamu? Jika kamu tidak menunjukkan, saya akan memakan kamu.” tanya harimau mengancam.

“Wah saya tidak boleh menunjukkannya, karena akal saya tertinggal di rumah”. jawab si anak pengembala dengan tenangnya.

“Kalau begitu kamu ambil dulu.” kata si harimau dengan nada mendesak.

“Saya boleh mengambilnya, tetapi kamu akan lari.” Jawab anak pengembala tidak mau kalah.

“Saya janji, saya tidak akan lari” kata harimau dengan percaya diri.

“Sekarang kamu berkata begitu, setelah melihat saya membawa akal, kamu pasti lari. Bagaimana kalau kamu saya ikat? Supaya kamu tidak lari nanti.”

“Setuju” jawab harimau.

Kemudian si anak penggembala tersebut mengikat harimau tersebut di sebuah pohon. Bukan saja tidak boleh lari, tetapi sampai tidak boleh bergerak langsung. Setelah mengikat harimau, si anak pengembala pun pergi.

Kerbau yang melihat dari tadi tertawa, melihat nasib harimau.

“Sekarang kamu boleh buat apa?” tanya si kerbau. Harimau tidak boleh menjawab, dia bingung dan ingin melepaskan diri tetapi tidak boleh.

“Itulah akal manusia, he he” kata si kerbau sambil pergi mengikuti majikannya.

KISAH KELUARGA TIKUS

Ini bukan tentang keluarga Stuart Little, ini tentang sebuah keluarga tikus dengan 8 anaknya yang masih belajar mencari makanan. Kebetulan ini adalah keluarga tikus rumah, yang mencari makanan dari sisa-sisa makanan manusia. Ada dua anak tikus si belang dan si putih terjumpa sepotong keju. Namun ada pertanyaan besar bagi kedua anak tikus tersebut, sehingga mereka ragu-ragu mengambil keju tersebut.

Apa yang membuat mereka ragu? Sebab keju tersebut tidak terletak di almari. Padahal mereka biasa mencuri makanan dari almari.

“Jangan-jangan, keju itu busuk dan dibuang.” kata si putih.

“Tidak, dari jauh saya dapat mencium keju itu masih segar. Pasti sedap.” kata si belang.

“Tapi, warnanya dah buruk.” bantah di putih.

“Bukan warna yang menentukan, tetapi aromanya.” kata si belang.

“Ya sudah, kita ambil saja!” kata si putih.

“Boleh, tapi ukurannya kecil. Paling cukup untuk kita berdua.” kata si belang.

“Bukankah kata ayah, kita harus bahagikan. Kita masih ada 6 saudara.” kata si putih.

“Tapi rugilah, nanti kita dapat sedikit.” kata si belang.

“Cukuplah, tidak kecil sangat. Kita semua akan kenyang.” kata si putih.

“kalau untuk sekali makan mungkin kenyang. Tapi kalau untuk 3 kali, mesti kurang.” kata di belang.

Ternyata, ayah mereka mendengar pembicaraan kedua anaknya ini.

“Anak-anaku, apa yang kalian bicarakan adalah benar. Tetapi tidak benar sepenuhnya.” sela ayahnya.

“Apa maksud ayah?” kata si putih.

“Kamu terlalu fokus pada keju. Kalian harus melihat masalah dengan pandangan yang lain. Ini berkait hidup mati kamu.” jelas ayahnya. Tapi kedua anaknya yang belum ada pengalaman, malah hairan dan kebingungan.

“Saya tidak faham, ayah.” kata si belang mengerutkan dahinya.

“OK, tunjukan dimana kamu jumpa keju tersebut.” kata ayahnya.

Kedua anak tikus tersebut menunjukkan ayahnya letak keju.

“Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya menguji pandangan anak-anaknya.

“Keju, ayah!” jawab kedua anaknya serentak.

“Coba lihat lagi!” kata ayahnya sambil tersenyum. Kedua anaknya memperhatikan keju dengan seksama, tetapi mereka tetap bingung karena tidak ada yang aneh. Melihatnya anaknya kebingungan, ayah mengajak naik ke sebuah meja.

“Nah, sekarang lihat diatas meja ini. Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya.

“Saya melihat sebuah alat dimana ada keju di dalamnya.” jawab si putih.

“Oh iya, baru terlihat.” lanjut si belang. “Alat apa itu ayah?” tanya si belang.

“Itu adalah pertanyaan yang bagus. Kalian sudah tidak hanya fokus pada kejunya lagi, tetapi pada sistem yang lebih besar. Pertanyaan kalian ini akan menyelamatkan hidup kalian. Alat itu adalah perangkap. Jika kalian mengambil kejunya, ada senjata yang akan membunuh kalian.” jelas ayahnya.

Terang saja, kedua anak tikus ini terperanjat. terkejut bukan kepalang. Tidak terpikirkan sebelumnya. Mereka hanya fokus pada keju.

“Jika kamu melihat secara betul, pertanyaan kalian akan benar dan akan menyelamatkan kamu. Jangan fokus pada pandangan sempit dan mengambil keputusan dari pandangan itu. Dari perbezaan cara pandang ini, boleh menentukan hidup mati kamu.” jelas ayahnya dengan tatapan kasih kepada kedua anaknya.

KISAH 2 ORANG TUKANG KASUT

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang tukang kasut yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan isterinya yang berharap, nanti petang hari mang Udin membawa wang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Nak beli makanan, wangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga boleh membawa wang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputus asaan, dia berjumpa dengan seorang tukang sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat wang banyak .” pikir mang Udin. Mereka bertemu dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang, maju nampaknya?” kata mang Udin memula percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki kasut.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus bersyukur.”

“nak bersyukur bagaimana, nak beli beras tak cukup.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Sebab itu kena bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“begituke bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat alat perkakasnya.

Mang udin agak kekok, karena dia tidak pernah “pergi” ke masjid.

“mari lah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu arif jalan ke masjid, seperti sering ke masjid tersebut.

Setelah sholat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan tengahari. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya wang. Bang Soleh mengerti,

“mari lah, kita makan dulu. Saya yang bayar.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya malu lah. Nanti wang untuk dapur abang berkurang sebab bayar nasi saya.”

“bertenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti amalan Abang, tapi mengapa pendapatan saya merosot? Hari ini, satu upah pun belum saya dapat.” kata mang Udin mengeluh.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan makan tengahari.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeza. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin tak dapat order, sekarang juga belum. semua cadangan abang tidak sesuai untuk saya?”

“Bukan tidak sesuai. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah mengagak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita berjanji untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi nyatanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin tersedar dan berfikir. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin mengangguk dan mulai paham. Kemudian dia tersenyum.

“ye lah, saya faham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat alatperkakas dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa positif bahwa hidup akan lebih baik.

SOLAT DALAM TANDAS
Aku rasa pelik anak-anak remaja sekarang tidak mahu solat. Apa kemungkinannya?

* Mereka tidak tahu bagaimana mahu solat.
* Mereka fikir solat itu tidak penting dan tidak perlu.
* Mereka malas untuk solat.
* Solat atau tidak, tidak membawa apa-apa makna bagi mereka.

Tidak Tahu Solat

Tidak mungkin! Ini cerita 30-40 tahun dahulu di mana ramai orang jahil tentang solat. Kerana apa? Kerana mereka tidak pernah belajar solat. Waktu kecil mereka tidak pergi sekolah seperti sebahagian warga emas yang sekarang berusia 70 tahun ke atas.

Hari ini anak-anak kecil di tadika pun sudah belajar solat. Mualaf yang baru masuk Islam pun memakan masa cuma 3 bulan sahaja untuk belajar solat! Malah hari ini ada mualaf yang boleh mengajar orang yang Islam sejak lahir membaca al-Quran - dengan lagu (tarannum) pula tu. Ah malunya!

Solat Tidak Penting?

Hari ini ramai anak-anak remaja yang berpendirian begini. Solat atau tidak sama sahaja bagi mereka. Malah solat menyusahkan. Penat dan letih. Membuang masa. Astagfirullah hal azim.

Mereka melihat orang yang tidak solat pun boleh berjaya dalam hidup. Mereka berkawan dengan kawan-kawan yang tidak mementingkan solat dalam kehidupan harian.

Malas untuk solat

Ini yang ramai. Mereka menangguh-nangguhkan solat hingga habis waktu. Bagi mereka susah untuk ambil wuduk. Susah untuk membentang sejadah. Susah solat ketika dalam perjalanan. Susah untuk solat di rumah orang. Takut orang serba salah. Takut menyusahkan orang.

Mereka ada kesedaran untuk solat. Kadang-kadang mereka menyesal kerana meninggalkan solat. Bila timbul kesedaran dan ada kesempatan mereka akan mengqadakkan solat yang tertinggal.

Solat atau tidak sama sahaja

Yang ini pun ramai juga. Tapi yang ini paling malang. Mungkinlah Allah belum mencampakkan rasa kehambaan mereka kepada Allah SWT. Mereka tidak berasa perlu untuk solat. Cuma kalau sudah terpaksa dan semua kemudahan dan kesempatan sudah terhidang di hadapan mata baharulah mereka solat. Atau sudah terpaksa, kerana semua orang solat, jadi terpaksalah solat juga.

Anda termasuk dalam golongan mana?

Aku ingat, aku mula solat ketika berusia 13 tahun. Ketika aku bersekolah di sekolah rendah tidak ada guru atau ustaz yang suruh atau mengajar aku solat. Keluarga aku pun tidak solat ketika itu. Bila naik ke sekolah menengah barulah aku terdedah untuk solat.

Aku membeli sebuah buku solat dan membacanya kuat-kuat sambil berlatih solat di hadapan cermin besar. Aku mula pergi ke masjid dan mengaitkan rukun fikli dan rukun qauli yang aku lihat dan aku dengar dengan apa yang aku baca daripada buku.

Sejak itu aku tidak pernah tinggal solat. Aku bertuah kerana berkawan dengan Abang Baferi Salim. Dia head boy (ketua umum) dan anak imam kampung aku. Dia pun tidak pernah tinggal solat. Dia yang memandu dan mengajar aku tentang remeh-temeh solat.

Abang Baferi akhirnya menjadi seorang penyaer lumpuh hingga ke akhir hayatnya kerana terlibat dengan kemalangan motosikal kuasa besarnya dengan sebuah lori ketika belajar tahun dua di Universiti Malaya, Kuala Lumpur.

Solat Dinding Maksiat

Ketika melanjutkan pelajaran di Hobart, Tasmania, Australia, aku juga tidak pernah tinggal solat. Mungkin berkat dengan amalan inilah agaknya yang memelihara aku hingga aku tidak pernah minum arak walau setitik dan tidak pernah bergaul bebas dengan mek saleh ketika ada kawan yang tinggal sebilik dengan mek saleh seperti suami isteri. Malah aku tidak pernah melangkah ke kelab malam dan tidak pernah merokok walau pun sesedut selama lima tahun di negara kanggaru itu.

Kuncinya aku tetap solat walaupun di atas tanah di tepi pantai ketika mengadakan hari keluarga dengan foster parent (keluarga angkat). Aku dengan beberapa orang kawan menubuhkan kaunsel untuk membina masjid yang pertama di Tasmania. Aku tak sempat merasa solat di masjid ini tetapi sekarang ianya tersergam gagah di Hobart. Baru-baru ini dengar kawan aku ketika belajar di Hobart, Sabri, menjadi imam di masjid tersebut.

Solat Dalam Tandas

Cabaran paling sengit ialah ketika aku melanjutkan pelajaran ke University of Newcastle di New South Wales. Di situ cuka ada 5 orang pelajar Islam, itu pun jarang-jarang bertemu. Aku masih ingat lagi aku solat Zohor di dalam tandas. Untuk pengetahuan anda, tandas di Australia ini "super" bersih. Percaya atau tidak, kalau anda makan donat dan donat anda terjatuh di atas lantai tandas, anda masih boleh mengutipnya dan sambung makan!

Aku juga pernah solat di dalam dewan kuliah, ketika pensyarah sedang mengajar kerana kuliah dua jam aku melampaui waktu Maghrib. Cuma mat saleh di sebelah tempat duduk aku berasa pelik apa yang aku lakukan.

Solat Dalam Gereja

Tanpa berlengah aku menubuhkan persatuan pelajar Islam yang pertama dan dilantik menjadi Presiden. Perkara pertama yang aku perjuangkan ialah mendapatkan sebuah surau. Akhirnya diberi satu sudut daripada gereja mereka. Gereja pun gerejalah!

Akhirnya aku berjumpa dengan penduduk Islam tempatan yang berhijrah dari Pakistan, Lebanon danYugoslavia. Kami membentuk sebuah jawatan kuasa untuk membina sebuah masjid. Aku dilantik sebagai setiausaha. Dengan bermodalkan AUD60,000 kami membeli sebuah rumah untuk dijadikan masjid. Aku dilantik untuk tinggal di masjid tersebut dan menghidupkan solat berjemaah.

Membina Masjid di Kemboja

Di situlah aku berkenalan dengan Prof. Dr. Asfaq Ahmad, asal Pakistan, pensyarah Fizik dari University of Sydney yang menjadi President Australian Federation of Islamic Council (AFIC). Kami menjemput Dr. Mohamed Ali dari Islamic Development Bank (IDB) untuk menjana kewangan untuk membina sebuah masjid baru. Masjid belum terbina aku sudah balik ke Malaysia. Namun hari ini aku lihat melalui google map, Masjid New Castle sudah tersergam indah.

Baru-baru ini apabila berjaya menyiapkan sebuah masjid di Kampong Chhnang di Kemboja, mendirikan sebuah surau di Kampung Pisangan di Ciputat, Jakarta dan menghidupkan surau di perkampungan orang Asli di Kampung Merbau, Pahang aku bersyukur ke-Hadrat Allah SWT yang telah memberi aku laluan pada zaman remajaku hingga aku terbawa-bawa ke zaman usia matangku.

Anak-anakku dan para remaja sekalian,

Apakah anda masih lagi dibuai mimpi hinggakan untuk solat Subuh pun anda tidak mampu bangun? Sedangkan hari ini anda sudah memiliki segala kesenangan dan kemewahan untuk beribadah!

Gerakan Bawah Tanah

Waktu belajar di Kolej Melayu Kuala Kangsar (MCKK) aku terlibat dengan Badan Revolusi Ugama (BRU) dan terus berjinak-jinak dengan masjid dan surau. Aku juga terlibat dengan Shamelin (Syarikat Melayu International) yang bergerak secara haram di kolej ketika itu, yang diasaskan oleh Tan Sri Sanusi Joned. Kami mengadakan perjumpaan pukul dua pagi di gelanggang "fives" - sejenis permainan British semacam squash yang semakin pupus.

Gerakan bawah tanah ini yang kemudiannya dipimpin oleh Dato' Seri Anwar Ibrahim banyak memberi kesedaran kepada aku tentang nasib orang Melayu termasuk kesedaran tentang kewajiban solat.

Pada setiap hari minggu apabila kami dibenarkan keluar ke bandar dan pelajar-pelajar lain menonton wayang di panggung Rex di pekan Kuala Kangsar, grup kami masuk ke kampung-kampung untuk memberi tuisyen kepada anak-anak miskin.

BAGAIMANA MENJADI ORANG YANG DISUKAI
Apakah anda tidak berasa cemburu ada orang yang sentiasa disukai kawan dan lawan? Sedangkan anda sentiasa dijauhi kawan, betapa lagi lawan. Tiada siapa yang ingin menalipun atau mengantar SMS kepada anda.

Di dalam majlis anda sentiasa menjadi "kera sumbang." Semua menjadi serba tak kena, Orang tidak mahu berkawan dengan anda. Amat susah anda hendak memulakan perbualan.

Bagaimana mahu menjadi orang yang sentiasa disukai?

* Cakap dengan ikhlas daripada apa yang hati kecil anda kata. Jangan berpura-pura.
* Biarlah bersusah payah sedikit untuk kebahagiaan dan kemudahan kawan.
* Jangan sakitkan hati orang lain.
* Jangan mendedahkan kelemahan individu lain di khalayak ramai.
* Jangan memalukan orang lain. Kalau anda menutup malu orang lain di dunia, nanti di akhirat Allah akan menutup malu anda.
* Jangan menyusahkan orang lain.
* Jangan suka meminjam wang dan barangan orang lain. Kalau terpaksa juga, pulangkan dengan segera.
* Selalu beri hadiah kepada orang lain, walaupun yang kecil dan murah harganya.
* Beri pujian kepada kawan yang layak dipuji. Jangan sekali-kali berpura-pura memuji kawan yang tidak layak dipuji.
* Jangan mementingkan diri sendiri.
* Balas hadiah yang diberi kawan dengan hadiah yang lebih baik atau lebih tinggi nilainya.
* Selalu membelanja kawan, jangan cuma selalu memakan belanja kawan.
* Bersedia untuk menerima tetamu di rumah. Beri kemudahan dan keselesaan yang terbaik untuk tetamu.


Bagaimana menolong orang lain?

* Pertolongan bukan hanya dalam bentuk wang ringgit, sebaliknya juga masa, tenaga, pemikiran, simpati, empati dan semangat.
* Pertolongan tidak kira masa. Bila-bila masa tenaga anda diperlukan.
* Tolong keluarga terdekat terlebih dahulu.
* Tolong jiran melakukan kerja yang ada kepentingan kedua-dua belah pihak.
* Jangan mengharapkan upah apabila anda menolong kawan.

Bagaimana membuang sifat kedekut dan tamak?

Anda kena ingat bahawa rezeki yang Allah kurniakan kepada anda di atas dunia ini bukan milik anda seorang. Ada hak-hak orang lain di dalamnya.

Harta kita yang kita berikan kepada orang lain itulah sebenarnya harta yang kita simpan untuk dikumpulkan di akhirat nanti. Sedangkan harta yang kita gunakan untuk diri sendiri akan dihisab di akhirat nanti. Makanan yang kita makan dan pakaian yang kita pakai juga akan dihisab di akhirat nanti.

BAGAIMANA AKU BELAJAR MENULIS & MELUKIS
Aku telah mengenal dunia penulisan ketika berusia tiga tahun. Guru pertama aku ialah abah. Abah seorang penoreh getah. Dia bekerja di sebuah estet Cina, Tong Hoe Rubber Estate.

Yang aku peliknya walaupun abah seorang penoreh getah dia sentiasa menyelitkan sebatang pen dan sebuah buku kecil di poket bajunya. Wajib. Pada kulit buku tulis itu tertera"555" atau dipanggil buku "tiga lima."

Sebatang Pen Parker

Yang istimewanya ialah tentang pen abah. Jenis Parker berdakwat (dipanggil fountain pen) berwarna hijau tua bermata emas hadiah ketika beliau bersara daripada perkhidmatan Special Constable (SC), semacam polis sekarang. Abah sentisa mencatat sesuatu yang tidak aku fahami ketika itu. Kemudian baharu aku tahu rupa-rupanya beliau mencacat 3 perkara:

1. Berapa kilo pendapatan susu getah hariannya.
2. Hutang yang dia ambil barang makanan di kedai Chop Tong Lee (kami panggil kedai 'babi') di Pekan Lubuk China.
3. Bilangan pokok getah yang abah ambil upah part time 'kahwinkan' di serata daerah Rembau kerana abah mempunyai kemahiran mengahwinkan pokok.

Tulisan abah cantik - tulisan rangkai yang kemas. Anak-anak sekarang tidak kenal lagi akan tulisan rangkai ini.

Takjub dengan tabiat abah yang istiqamah ini aku mencuri-curi melihat pennya ketika dia tidur waktu tengahari selepas pulang daripada menoreh. Phew! Nikmatnya dapat menulis dengan pen dakwat ketika anak-anak lain cuma diberi pensil 'kontot' - gelaran pensil pendek yang tidak digunakan lagi. Pensel pendek ini kadang-kadang disambung dengan buluh halus supaya boleh dipegang dan pensel boleh diasah hingga ke pangkal (kes jimat cermat melampau lah ni).

Media Tulisan Awalku

Aku mencari pelbagai media untuk menulis menggunakan pen Parker abah antaranya:

1. Belakang kotak rokok abah cap "Rough Rider" yang dipanggil "rokok tembak" kerana gambar koboi di atas kuda sedang menembak.
2. Karung kertas bekas bungkusan beras dan tepung.
3. Muka kosong buku teks - "end book".

Paling aku gembira melihat abah mengisi dakwat ke dalam pennya. Dakwat kesukaan abah ialah "blue black Parker Ink" yang ketika itu berharga 50 sen. Anak-anak sekarang pandai menggunakan pen instant sahaja.

Dengan hobi haram (mencuri guna pen Parker) ini aku cepat pandai menulis, mengeja dan membaca. Pak Lang Endek (adik emak) sering mengajar aku mengeja. Seingat aku, ketika masuk mendaftar darjah satu (ketika itu tidak ada tadika), ketika budak-budak lain baru belajar memegang pensil, aku sudah mahir membaca surat khabar.

Sayang nyawa pen Parker abah tak tahan lama. Mula-mula kerana ditekan dengan kuat (sifat kanak-kanak menulis), mata pen itu bengkok. Apa lagi aku pun menjadi pomen. Oleh kerana kerapkali "dititik" dengan tukul besi dan anak lesung batu, mata pen itu tidak boleh digunakan lagi. Walau pun abah tahu aku yang mengerjakannya, abah tetap sabar, walau pun kadang-kadang suaranya naik bak halilintar.

Aku menulis dan menulis. Sampai sekarang jari kelingking tangan kananku bengkok kerana jari itu lebih banyak bengkok (ketika menulis) daripada lurus ketika aku kecil. Percaya atau tidak?

Novel Pertama

Ketika darjah tiga aku telah menghasilkan novel pertamaku bertajuk "Rumah Berhantu". Tulisan tangan dengan dakwat dalam buku tulis 40 muka surat. Novel itu dibeli oleh kawanku dengan harga RM1.50.

Ketika darjah tiga juga aku mula melukis kad hari raya menggunakan water colour dan pen kaligrafi yang diperbuat daripada batang resam dan menggunakan dakwat hitam Cina. Aku sendiri masuk ke dalam belukar di belakang rumah mencari batang pokok resam yang tua dan keras untuk dibuat pen kaligrafi.

Datuk Lat

Selain menulis, dari kecil juga aku sudah melukis. Waktu aku darjah tiga juga aku membeli buku pertama sebuah komik bertajuk "Tiga Sekawan" hasil karya Lat (sekarang Datuk) yang terkenal dengan komik "The Kampung Boy". Buku ini juga merupakan karya pertama Datuk Lat.

Kad Hari Raya aku dihiasi dengan beberapa rangkap pantun karanganku sendiri kerana aku juga pandai mengarang pantun sejak kecil. Akhirnya aku menghasilkan puluhan keping kad Hari Raya dan menjualnya kepada kawan-kawan yang ingin membelinya.

Empat rangkap pantun karanganku bertajuk "Cita-citaku" tersiar di dalam rancangan Radio Singapura ketika aku darjah empat. Ketika itu Radio Singapura sangat popular di Malaysia terutama rancangan "Drama Dalam Syair" yang ditulis oleh penulis drama terkenal - Jahlelawati.

Ketika aku darjah empat juga karyaku pertama kali tersiar di dalam akhbar Berita Harian dengan tajuk "Asal sejarah Lubuk China." Selepas itu aku terus menulis setiap bulan antaranya dalam majalah "Dewan Pelajar", "Utusan Pelajar", "Bujal", beberapa buah majalah terbitan syarikat Suarasa milik Tajuk Arifin Abdul Rahman yang apabila meningkat dewasa aku sempat berkawan dengannya dan beberapa majalah yang aku sudah lupa namanya kerana tidak lagi diterbitkan.

Penyaer Lumpuh Baferi Salim

Seorang abang angkat sekampungku bernama Baferi Salim yang empat tahun lebih tua daripadaku membimbing aku menulis terutama ketika kami mengadakan perkemahan dengan menaiki basikal ke pantai Teluk Kemang, Port Dickson. Abang Baferi seorang pelajar cemerlang dan menjadi head boy sekolah kami.

Akhirnya Abang Baferi menjadi penyaer terkenal. Nasib tidak menyebelahinya apabila dia terlibat dengan kemalangan apabila motosikal berkuasa besarnya melanggar belakang sebuah lori ketika dia di tahun dua Fakulti Sastera Universiti Malaya (UM), Kuala Lumpur. Abang Baferi lumpuh seumur hidup dan meninggal ketika berusia 40 tahun.

Abang Baferi juga yang menggalakkan aku membaca dan menghadiahkan majalah Reader's Digest dan lain-lain buku kepada aku. Dia memang "Raja Buku" dan terus menjadi idola aku. Dia membimbing aku menulis cerpen dan membaikinya. Namun aku lebih cenderung menulis rencana.

Dapat Royalti Ketika Darjah Enam

Ketika darjah enam, aku mendapat bimbingan menulis daripada cikgu kesayanganku, Cikgu Kasim Ismail. Rencana bersiri aku tentang kehidupan serangga tersiar hampir setahun dalam majalah Mastika. Aku mendapat bayaran RM25 bagi setiap rencana yang tersiar. Cek disampaikan di sekolah oleh guru besar di hadapan perhimpunan. Semua duit royalti itu aku beri pada emak.

Semasa dalam tingkatan satu aku pernah memenangi pertandingan mengarang peringkat dewasa seluruh daerah Rembau. Hadiah disampaikan oleh wakil rakyat. Ketika dalam tingkatan dua aku sudah memenangi beberapa pertandingan mengarang dan juga pertandingan melukis peringkat kebangsaan.

Ketua Editor Ketika Tingkatan Tiga

Ketika aku dalam tingkatan tiga aku sudah menjadi Ketua Editor majalah Sekolah Menengah Datuk Abdullah, Astana Raja, Kota, Negeri Sembilan. Guru yang banyak berjasa membimbing aku dalam bidang penulisan dan juga bidang lukisan di peringkat menengah ialah Arwah Cikgu Yaacob Idrus.

Hasil didikan beliau aku berupaya menyiapkan seorang diri dua buah lukisan mural dinding yang besar di Sekolah Menengah Datuk Abdullah. Baru-baru ini aku berkunjung ke bekas sekolahku itu dan aku dapati sebahagian daripada salah sebuah lukisan mural tersebut masih utuh di dinding setelah 40 tahun!

MEMBINA KEHIDUPAN YANG LEBIH GEMILANG
Anda sering berasa cemburu dengan kehidupan orang lain yang cemerlang dan gemilang? Ada kalanya anda berasa diri anda sangat malang. Down to earth. Anda tidak bermaya. Anda lemah. Dan akhirnya anda akan merebahkan kepala ke bantal dan memejamkan mata.

Anda rasa dengan berbuat demikian perasaan anda akan pulih. Nanti anda akan bangun dan mula bergerak. Namun setelah tidur beberapa jam anda bangun menjadi orang yang sama. Tidak bermotivasi, Lemah dan letih.

Mengapa jadi demikian?

Apakah Wang Segala-galanya?

Seringkali anda menyalahkan poket anda yang kosong. Anda menyalahkan keluarga anda yang miskin, sentiasa tidak punya wang untuk membiayai kehidupan anda.

Benarkah wang segala-galanya? Sedangkan semua bayi yang dilahirkan ke dunia ini tidak membawa bekalan wang dan emas daripada rahim ibunya.

Ah, kalau ibu dan bapa saya orang kaya bukankah lebih mudah? Beruntungnya hidup. Segala-galanya beres.

Betulkah?

Bukankah kita belajar daripada sejarah bahawa sebilangan besar daripada orang yang berjaya di dunia ini asalnya orang miskin. Rasulullah SAW sendiri anak miskin yang yatim piatu. Abraham Lincoln, Presiden Amerika yang pertama ialah anak seorang pekerja balak yang miskin.

Tan Sri Mokhtar Bukhari, orang Melayu yang paling kaya di Malaysia dewasa ini juga asalnya menjaga lembu dan menghantar pelita minyak tanah dari surau ke surau dalam bulan puasa!

Jadi betullah, bahawa wang bukan segala-galmanya. Anda tidak miskin. Yang miskin ialah jiwa anda!

Untuk jadi cemerlang anda mesti keluarkan diri anda daripada kepompong fikiran anda yang beku ini.

Mula bergerak daripada sekarang untuk membina kehidupan yang lebih gemilang.

Pelajar

Jika anda seorang pelajar, fokus kepada pelajaran. Tumpu kepada kuliah dan kerja assigmment yang perlu anda siapkan. Berjumpa guru dan bertanya apa-apa yang anda kurang faham.

Tinggalkan kerja-kerja yang tidak berfaedah dan yang tidak membawa keuntungan kepada masa depan anda sebagai seorang pelajar. Pastikan tahun ini anda akan lulus peperiksaan dengan cemerlang. Itu langkah pertama anda ke arah kegemilangan.

Pekarja

Jika anda pekerja di pejabat, pastikan anda menumpukan kepada pekerjaan dan kerjaya anda. Fahami apa yang majikan anda mahu. Kerah minda anda lebih untuk menghasilkan keputusan yang memihak kepada anda. Bekerja dengan bijak. Jangan menyeleweng melakukan kerja-kerja yang tidak mendatangkan manfaat kepada kehidupan dan kerjaya anda.

Sabar Dengan Kesusahan

Hari tidak selalunya mendung, Matahari akan bersinar dengan terangnya. Hidup anda akan berubah.

Minta bantuan kawan-kawan. Minta idea yang bernas. Lihat orang yang telah berjaya. Ikut jejak langkah mereka kerana mengikur jekak langkah orang yang telah berjaya ini lebih mudah daripada mahu merintis jalan sendiri.

Merintis jalan sendiri susah kerana anda terpaksa menebas belukar dan hutan berduri, Namun kalau anda berjaya, habuannya lebih besar. Memang orang berjiwa besar perlu berani merintis jalan baru.

Golf dan Cemerlang?

Semalam saya menerima SMS daripada seorang sahabat baik bersungguh-sungguh mengajak saya bermain golf! SMS dituruti dengan panggilan daripada P/A-nya. Phew! Golf - tanda orang cemerlang, sekurang-kurangnya cemerlang dalam satu aspek. Betapa tidak, fikir saya? Namun saya membalas dengan baik mengatakan saya tak berapa sihat. Kebetulan saya sudah empat hari demam.

Tunggulah dia akan memburu saya apabila saya sihat nanti. Tapi, kenapa dia mengajak saya? Apakah dia fikir saya sudah begitu cemerlang hingga layak turun ke padang bermain golf?

Atau saya harus ajak beliau mengikut saya mendaki gunung, menyusuri taman negara, memijak puing-puing tsunami di Aceh atau turun ke sawah di Vietnam? Mungkin saya mencari kegemilangan dalam erti kata saya sendiri.

Al-Jannatul 'Ajilah

Apa kegemilangan yang anda ingin cipta? Kegemilangan ialah pencapaian terbaik dalam sesuatu bidang yang anda ceburi. Anda berusaha untuk membuat yang terbaik selagi mampu. Dan dalam usaha menggapai yang terbaik anda harus menggunakan strategi, langkah, kebijaksanaan dan ketangkasan tanpa memijak orang lain. Tanpa fitnah, adu domba, menipu, mencuri, memeras, dengki, sakit hati dan menafikan hak orang lain untuk sama-sama mencipta kecemerlangan.

Kita ingin melihat kalau boleh biarlah seluruh muka bumi ini penuh denga kecemerlangan, kemakmuran dan aman damai. Semua orang cemerlang dan maju. Tidak ada insan yang tertindas dan ditindas. Barulah bumi ini terasa indah didiami. Semua orang mahu merasa syurga yang dipercepatklan (al-jannatul 'ajilah) sebelum mendiamai syurga yang kekal abadi di akhirat.

Bekerja Tanpa Mandur
Mandur ialah ketua yang mengawasi orang bekerja. Kalau dulu, pekerja buruh di estet getah atau membina jalan raya perlu ada mandur. Kalau mandur hilang, pekerja pun curi tulang. Orang yang bekerja memerlukan mandur ini bekerja "seperti pahat dengan pemukul." Sekali diketuk, sekali bergerak. Kalau tidak diketuk, tidak bergerak.

Kenapa orang bekerja memerlukan mandur?

1. Dia tidak ada inisiatif sendiri.
2. Dia bekerja makan gaji.
3. Dia tidak mahu berfikir atau menggerakkan mindanya.
4. Dia tidak mahu meningkatkan diri dan kerjayanya.
5. Dia tidak ikhlas bekerja.

Orang yang bekerja memerlukan mandur tidak boleh maju. Bila ada mandur dia rajin bekerja atau berpura-pura bekerja. Bila tidak ada mandur dia rehat. Kadang-kadang masanya habis semata-mata untuk mengintai di mana mandur?

Kalau kita hendak maju, kita hendaklah bekerja tanpa dimanduri. Ada atau tidak ada mandur tidak memberi kesan ke atas dirinya. Dia bekerja kerana Allah, ikhlas. Apa orang lain kata tidak penting buat dirinya. Apa orang lain kata tidak mengurangkan nilai dirinya dan tidak pula menambah nilai dirinya.

Kelebihan bekerja tanpa mandur?

1. Idea kita bebas bercambah.
2. Kita bekerja tanpa tekanan.
3. Kita membina kemahiran diri sendiri.
4. Menguntungkan semua pihak.
5. Melatih diri untuk menjadi bos atau ketua sendiri.

Antara orang yang bekerja perlu dimanduri dengan orang yang bekerja sendiri ada pula "kaki kipas" atau "kaki bodek". Ini ialah orang yang bekerja untuk mengambil perhatian ketua. Biar ketua tahu dia buat kerja.

Orang kaki kipas ini kadang-kadang boleh meningkat maju apabila ketuanya maju. Tetapi apabila ketuanya jatuh dia akan tersungkur sama. Dia tidak ada kekuatan sendiri. Dia menumpang kekuatan ketua. Kaki-kaki bodek kadang-kadang diperlukan oleh ketua untuk meyakinkan diri dan pemberi semangat.

Satu kesalahan kaki kipas ialah dia kadang-kadang memijak kepala orang lain untuk naik ke atas. Kaki bodek juga bermuka-muka seperti "talam dua muka". Dengan bos dia cakap lain. Dengan orang dia cakap lain.

Kenapa kita tidak baik jadi kaki kipas?

1. Nanti anak kita juga jadi kaki kipas kerana belajar daripada bapanya.
2. Nanti perasaan bersalah mengganggu ketenteraman hati kita.
3. Kita tidak melaporkan perkara yang genuine (benar).
4. Ada orang yang akan teraniaya.
5. Orang bawahan kita akan berpuak-puak.

Kita kena ingat bahawa pekerjaan kita membentuk hati nurani dan budi pekerti kita. Ia membentuk roh dan diri kita. Jadi, kalau diri kita telah terbiasa kerja bermandur atau bekerja mengipas orang lain, nanti keseluruhan kehidupan kita dicorak oleh persepsi yang sama. Alangkah ruginya kehidupan kita!

Kariman dan Katibin

Islam mengajar kita bahawa Allah menghantar dua orang malaikat bernama Kariman dan Katibun yang duduk di atas bahu kanan dan kiri kita. Malaikat ini mencatat semua perbuatan baik dan buruk kita. Malaikat tidak tidur, rehat atau lalai. Merekalah mandur sebenarnya.

Semuanya ditulis di dalam buku catatan amalan. Apabila cukup tahun buku ini akan diangkat ke Hadrat Allah SWT dan diganti dengan buku baru. Itulah ketikanya kita membaca doa akhir dan doa awal tahun.

Tahukah anda bahawa di akhirat nanti, buku ini akan dibuka dan dibacakan di hadapan kita untuk dipertanggung jawabkan? Bagaimana amalan yang begitu banyak boleh dicatat, disimpan dan ditayangkan kembali pada suatu masa yang sangat lama ke hadapan?

Ia tidak ubah sesuatu dokumen yang pada masa lalu dicatat di atas kertas atau buku, tetapi hari ini hanya perlu di simpan dalam pen drive yang kecil. Dan pen drive hari ini bertambah kecil tetapi boleh menyimpan lebih banyak maklumat. Pen drive Kariman dan Katibin sudah tentu lebih kecil dan lebih canggih!

Beriman dengan hakikat senario ini akan membuatkan kita boleh bekerja atau belajar sendiri tanpa ada mandur atau tanpa disuruh arah oleh guru atau ibu bapa.

Bagaimana Bersaing Dengan Diri Sendiri?
Anda sering mendengar ungkapan, "Kita hendaklah bersaing dengan diri sendiri," dalam program atau ceramah motivasi. Selalunya bila disebut bersaing, ia mestilah melibatkan dua pihak atau lebih. Bersaing dengan diri sendiri pun sebenarnya melibatkan dua pihak iaitu:

1. Diri kita yang zahir.
2. Diri kita yang ideal atau juga dipanggil roh atau jiwa kita.

Diri kita yang zahir sering melahirkan tabiat dan perangai yang lemah dan malas. Semua sifat negatif ada dalam diri kita seperti: malas, letih, dengki, kecewa, ragu-ragu, tidak yakin, marah, malu, bimbang, takut dan seribu satu macam perasaan negatif yang lain.

Untuk berjaya, maju, cemerlang, terbaik dan menjadi nombor satu, kita mesti meninggalkan sifat-sifat negatif ini dengan sedaya upaya kita dan bergerak menuju sikap idealistik seperti perfectness, bijak, cemerlang, berjaya, sentiasa berada pada kedudukan nombor satu, tangkas, excellent, pencapaian 100%, luar biasa dan sebagainya. Inilah diri kita sebenar. Inilah kemampuan kita yang sepatutnya.

Jadi setiap masa kita hendaklah bersaing dengan "diri kita" yang negatif ini untuk menjadi seorang "diri kita" yang terbaik.

Kalau kita bersaing dengan orang lain, kita akan menghadapi banyak masalah.

Masalah Bersaing Dengan Orang Lain

1. Kita akan kecewa jika kita gagal menyainginya.
2. Timbul sifat dengki dan iri hati.
3. Orang yang kita bersaing itu mungkin lebih lemah atau lebih negatif daripada diri kita.
4. Bersaing dengan orang lain ini lambat. Kita boleh pergi lebih cepat jika bersaing dengan diri sendiri.
5. Masa untuk bersaing sangat terhad sedangkan kita boleh bersaing dengan diri sendiri 24 jam.
6. Orang yang kita bersaing itu jauh daripada diri kita sedangkan diri kita adalah "orang" yang paling hampir dengan kita.
7. Setakat mengalahkan pesaing, belum menjamin kita menjadi terbaik.

Kehebatan Bersaing Dengan Diri Sendiri

1. Berlaku 24 jam termasuk ketika tidur.
2. Sasaran kita ialah ideal atau 100%.
3. Tidak memerlukan ruang, masa dan kos.
4. Menggerakkan tenaga minda sedangkan bersaing dengan orang lain sering melibatkan tenaga fizikal.
5. Bersaing dengan diri sendiri lebih mudah untuk menduduki tempat pertama.
6. Kepuasan hati dan jiwa apabila berjaya lebih kuat daripada kepuasan bersaing dengan orang lain.

Bagaimana Bersaing Dengan Diri Sendiri?

1. Baiki kelemahan diri.
2. Jangan buang masa.
3. Dapatkan kemahiran melalui seminar, kursus, pembacaan dan sebagainya.
4. Selalu bertanya dengan orang yang lebih tahu.
5. Sentiasa mujahadah dengan diri kita sendiri. Sasarannya ialah diri kita akan menang.
6. Sentiasa buat yang terbaik dalam segala bidang dan skop kerja.
7. Yakin dengan diri sendiri dan bantuan Tuhan.
8. Tinggalkan semua sifat mazmumah dalam diri.
9. Berani melaksanakan langkah bijak yang kita rancang.
10. Jangan berhenti selagi belum barjaya.

Bersaing dengan diri tidak bererti anda harus memencilkan diri atau menjadi "kera sumbang" di tengah kelompok kawan-kawan atau masyarakat. Perhubungan dan interaksi kita dengan orang lain berjalan macam biasa.

Bila kita betul-betul bersaing dengan orang lain misalnya dalam ujian, peperiksaan, acara gelanggang, pertandingan syarahan dan pidato, pertandingan melukis dan sebagainya, ini sebenarnya hanya persaingan untuk seketika untuk menentukan di mana kedudukan kita dengan orang lain.

Apabila pertandingan atau persaingan tamat, kita akan kembali sebagai diri kita yang asal dan proses bersaing dengan diri sendiri akan berjalan semula 24 jam sebelum bertemu kembali dalam persaingan gelanggang yang akan datang.

Kalau anda sudah bersaing dengan diri anda 24 jam, maka dalam persaingan dengan orang lain anda akan meningkatkan kedudukan dan diri anda hingga anda akan berjaya mendapat kedudukan nombor satu!

BAGAIMANA BEKERJA KETIKA REHAT

Orang selalu mengaitkan bekerja dengan letih. Maksudnya orang yang bekerja akan berasa letih. Orang yang berehat tidak letih. Orang juga mengaitkan bekerja dengan wang. Maksudnya orang yang bekerja dapat wang. Atau orang yang tidak bekerja tidak dapat wang. Ada juga orang yang mengaitkan bekerja dengan:

* Terpaksa memakai pakaian seragam atau pakaian kerja.
* Terpaksa pergi ke pejabat.
* Ada waktu yang ditetapkan.
* Ada majikan.
* Dapat gaji hujung bulan.
* Kalau tak nak bekerja mesti ambil cuti atau MC.

Ada orang yang mengiktiraf bekerja sendiri itu bukan bekerja. "Makan gaji baru bekerja, "kata mereka.

Kita boleh berehat, tapi jangan kaitkan rehat dengan duduk bersandar di kerusi malas atau bergolek-golek di atas katil. Kalau anda lakukan dua pekerjaan di atas namun minda anda runsing, kesihatan anda tidak baik, banyak kerja yang belum diselesaikan, bilik di tempat tersebut panas atau tepu dengan wap - hakikatnya anda tidak berehat. Jasad anda menderita dan tersiksa. Minda anda bercelaru. Anda akan bertambah letih dan lesu.

Sebaliknya jika anda bekerja tetapi anda dapat mengendalikan diri anda dengan baik, fikiran anda tenang, semua kerja tersusun dengan baik dan mampu anda selesaikan dengan jayanya - pada hakikatnya anda sedang berehat. Kalau di pejabat anda bekerja dari jam 9.00 pagi hingga 5.00 petang, anda boleh keluar dari pintu pejabat dengan senyum. Anda bersedia untuk masuk ke "pejabat kedua" dalam masa setengah jam.

Pejabat kedua ini tidak semestinya sebuah syarikat lain. Mungkin anda mula mengarang di rumah. Atau mula berkebun, mengecat pagar, memotong rumput, ke bengkel kereta, ke perpustakaan, ke kedai buku, bertemu janji dengan kawan di warung mamak atas sesuatu hal atau projek, ber-MLM, melayari Internet dan seribu satu macam aktiviti lagi.

Kalau kaum wanita mungkin mereka akan menjahit, menyulam, mengarang, shopping, mesyuarat NGO, parti MLM, usrah dengan anak-anak, menghantar sesuatu yang dipesan kepada pelanggan, mengurus rumah tangga dan seribu satu macam aktiviti lagi.

Bukankah semua aktiviti yang saya senaraikan di atas menjana kewangan. Sekurang-kurangnya menjadi sumber pendapatan kedua atau ketiga bagi anda. Atau menjimatkan perbelanjaan dengan tidak payah mengupah orang lain membuatnya. Dan semua itu anda lakukan di luar waktu pejabat, lokasinya di luar pejabat. Tiada mandor atau majikan yang mengarahkan. Anda lakukan dalam rehat, tidak tertekan. Itulah yang dimaksudkan anda bekerja dalam rehat.

Ada satu lagi situasi anda bekerja dalam rehat:

Anda bekerja mengikut waktu yang telah ditetapkan kepada anda misalnya daripada jam 9.00 pagi hingga 5.00 petang. Rahsianya, hendaklah anda elakkan daripada berasa penat. Hanya orang yang berasa penat sahaja yang perlu rehat seperti pekerja binaan, pekerja buruh dan pekerja ladang. Kalau anda tidak penat anda tidak perlu berehat.

Bagaimana mengelakkan rasa penat:

* Sukai pekerjaan anda sepenuh hati.
* Bangunkan kerjaya anda kepada skop yang lebih luas atau lebih tinggi.
* Bersedia dengan bekalan tenaga fizikal yang mencukupi seperti makanan yang berzat terutama jika anda terlibat dengan kerja kasar dan berat.
* Seimbangkan masa berkomunikasi dengan mesin dan berkomunikasi dengan manusia. Berkomunikasi dengan mesin meletihkan tetapi berkomunikasi dengan manusia menyegarkan.
* Kalau anda rasa sebaliknya (lemah berkomunikasi dengan manusia dan segar berkomunikasi dengan mesin) bermakna anda telah menjadi terlalu robotik. Anda bukanlah seorang yang produktif tetapi seorang yang robotik yang memerlukan seorang tuan atau majikan.
* Ruang kerja anda mesti mempunyai bekalan oksigen yang segar.
* Bekerja dalam ruang yang luas.
* Sedia dua kerja yang berasingan: Kerja utama dan kerja sokongan. Apabila anda letih dengan kerja utama, berpindahkan kepada kerja sokongan. Anda akan segar semula.
* Kerja yang menggunakan kekuatan minda memerlukan bekalan oksigen segar dan makanan yang berzat.

Bagaimana mengelakkan tekanan dalam kerja:

* Rancang kerja dengan teratur.
* Beritahu bos apa skop kerja anda. Yang penting sentiasa berkomunikasi dengan bos.
* Beritahu superior anda jika berlaku tambahan kerja yang mendadak. Kalau ini berlaku susun semula penjadualan dan pelaksanaan kerja baru.
* Jangan rasa bersalah atau kecewa jika tidak sampai target. Bawa kepada keesokan harinya.
* Ketepikan perasaan negatif hati seperti cemburu, dengki, khianat, pemarah, berdendam dan sebagainya.
* Jangan dengar kabar angin kecuali datang betul dari sumber yang sah dan disampaikan sendiri kepada anda. Imam Ghazali berkata, "Jika anda hendak menyepak orang yang menyebabkan anda susah, nescaya anda tidak dapat duduk seumur hidup."
* Suarakan masalah, jangan dipendam.
* Banyak berserah kepada Allah SWT setelah berusaha dengan gigih.
* Ingat: Usaha anda tidak memberi bekas.

"Bekerja ketika rehat" ini sinonim dengan "Berehat ketika kerja." Ia juga dipanggil "work smart" - bekerja dengan bijak. Orang yang berjaya di dunia semuanya bekerja dengan bijak. Jangan tersilap tafsir, sudah tentu mereka bekerja keras. Lebih elok jika frasa ini berbunyi, "Bekerja keras dengan bijak."

Seorang menulis kepada seorang sahabat, yang juga bekas CEO kolej swasta saya dan bekas fasilitator program latihan saya, "Bila lagi anda mahu mengejutkan saya dengan sesuatu pencapaian yang luar biasa?"

Dia menjawab sambil mengeluh,"Tuan Haji, saya sudah bekerja keras. Apa lagi? Sampaikan isteri saya nak pergi ke pasar pun mesti buat appointment dengan saya!"

Saya memberi jaminan dengan menjawab, "Anda mempunyai potensi tinggi yang luar biasa. Cuma masa sahaja yang akan menyerlahkan anda. Anda masih muda."

Kita akan dapat berasa sangat berpuas hati jika dapat memuaskan hati orang lain. Orang yang dimaksudkan ialah orang yang terhampir dengan diri kita seperti ibu bapa kita, isteri, suami, anak-anak, anak didik, jiran, sahabat rapat dan guru kita.

Bagaimana kita memuaskan hati orang lain?

Bila memberi, berilah yang terbaik. Beri dengan ikhlas. Jangan ungkit atau tuntut perkara yang telah kita beri kepada orang lain. Allah SWT akan menggantinya dengan perkara yang sama berlipat kali ganda banyaknya.

Jangan fikir apa yang tinggal untuk diri kita, fikir apa yang mereka perlukan. Jadilah seperti Sayidina Abu Bakar al-Siddiq yang mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam.

Apabila Rasulullah SAW bertanya, "Apa lagi yang engkau ada wahai Abu Bakar?"

Beliau menjawab, " Saya masih ada lagi Allah dan Rasul."

Untuk orang yang rapat dengan kita atau yang kita kasihi yang kita beri sesuatu:

* Bila bercakap, cakaplah dengan jelas dan pandang mukanya. Jangan bercakap sambil lewa. Jangan sekali-kali berbohong atau menyembunyikan sesuatu yang mereka harus tahu.
* Sentiasalah mendampingi suami, isteri, anak-anak dan ibu bapa kita.
* Cuba penuhi permintaan mereka walaupun kita tidak mempunyai cukup. Allah akan memberi rezeki yang lebih banyak jika kita gunakan rezeki yang Allah bagi ini ke jalan yang betul.
* Jangan sakitkan hati mereka.
* Jangan sindir mereka dengan perkataan.
* Jangan bandingkan mereka dengan orang lain terutama orang yang menjadi saingan mereka.
* Jangan mengungkit kebajikan yang telah kita berikan kepada mereka.

Jika sahabat atau jiran anda minta nasihat:

* Beri nasihat yang terbaik.
* Beri lebih daripada yang mereka minta.
* Jangan sembunyikan rahsia kejayaan kita, biar mereka juga berjaya atau biar mereka lebih berjaya daripada diri kita sendiri.
* Ikhlas.
* Jangan mengecilkan kebolehan mereka.
* Jangan menghina mereka.

Saya ada seorang staf yang setiap pagi akan masuk ke bilik saya, bersalaman dengan saya dan meminta nasihat.

Saya bukanlah mempunyai kata-kata hikmah yang begitu ajaib dan magik untuk saya jampikan atau hembuskan ke mukanya, namun riak mukanya, senyumannya, eratnya genggaman salamnya dan "body language" perasaan puas hatinya apabila keluar daripada bilik saya membuat dia menjadi seorang staf yang paling cepat menapak naik tangga kecemerlangan dalam syarikat!

Saya rasa pelik kenapa ramai orang tidak melakukan sesuatu kerja dengan teliti dan bersungguh-sungguh. Selalu ambil ringan dan sambil lewa. Tidakkah anda bertanya hati kecil sendiri sama ada anda berpuas hati atau tidak dengan kerja yang sedang anda lakukan?
Bila saya menulis saya akan lalui 4 tahap:


Tahap pertama: Taip semua idea kasar, lepas sahaja apa yang terlintas dalam fikiran.
Tahap kedua: Susun ikut kronologi A hingga Z. Tambah di tempat yang perlu. Buang yang tidak perlu (proses ini dipanggil "kill your darling"). Buat rujukan daripada sumber lain jika perlu.
Tahap ketiga: Edit dari awal supaya flow nampak rasional, cantik dan licin.
Tahap keempat: Betulkan ejaan, tanda baca, pola ayat, fakta, paragraf, dll.


Kalau anda hendak menghantar karya rencana atau skrip kepada akhbar, majalah atau syarikat penerbitan anda mesti melalui 4 tahap ini. Sudah pasti karya anda lebih mudah untuk dipertimbangkan.


Jadi jangan hantar kepada saya rencana atau skrip yang setengah masak. Kalau saya terpaksa juga mengedit skrip setengah masak ini, saya jadi letih. Saya berkata pada diri, "Daripada mengedit lebih baik saya mengendalikan sebuah kelas editing. Semua yang tak pandai tulis skrip ini datang menghadiri kelas saya."


Semua editor saya tahu yang saya tidak mahu satu titik pun salah dalam buku yang saya terbitkan. Itu yang kadang-kadang membuat saya menjerit. Ramai orang yang ambil hati kata saya pemarah. Saya tidak marah, cuma tidak faham kenapa ramai orang tak mahu bekerja susah sikit untuk melakukan kerja dengan sempurna.

Dulu masa kecil arwah bapa ajar saya bagaimana mengasah pensil. Mengasah pensel pun mesti melalui 4 tahap:


Tahap pertama: Pisau pengasah mesti tajam walaupun pisau siang sayur (zaman itu).
Tahap kedua: Asahnya mesti panjang, bukan kontot sahaja seperti kemaluan kera (maaf) - istilah bapa.
Tahap ketiga: Mata penselnya mesti tajam.
Tahap keempat: Selepas diasah mesti diserasikan pada kertas conteng sebelum digunakan.


Anda lihat pensel atau pensel warna anak atau adik anda hari ini. Ya, mungkin mereka tidak pakai pengasah lagi. Beli dan buang sahaja pensel tekan atau pensel mekanikal. Sebab itu anak zaman sekarang tidak teliti.


Masa kecil juga emak ajar saya bagimana menjemur kain selepas dibasuh. Pun melalui 4 tahap:


Tahap pertama: Perah dulu setiap pakaian hingga kering.
Tahap kedua: Dikebas untuk meringankan atau membebaskan pakaian itu daripada saki baki air. Lagi besar dan berat pakaian itu, lagi susah untuk mengebasnya.
Tahap ketiga: Diampai pada ampaian ikut susunan jenis dan sais pakaian. Kalau kain sama kain, baju sama baju, seluar sama seluar. Selindungi pakaian dalam yang memalukan.
Tahap keempat: Jangan ampai belapis-lapis menyebabkan pakaian yang di sebelah bawah tidak kering. Pastikan pakaian itu terkena cahaya matahari.

Seingat saya, emak tak ajar semua. Saya yang fikir sendiri.


Anda lihat bagaimana anak atau adik anda menjemur pakaian. Kadang-kadang bergumpal-gumpal sahaja. Apabila kering pakaian jadi keras! Kadang-kadang bertindih-tindih. Bila diangkat masih lembab! Sebab apa? Sebab malas nak pasang tali ampaian baru. Ambil senang, tindih-tindihkan sahaja!


Bukan itu sahaja. Antara ketelitian lain yang saya belajar ketika kecil ialah:


* Apabila menggali ubi kayu menggunakan cangkul, jangan pakai hentam sahaja, nanti terkena isinya atau isi ubi tertinggal dalam tanah.
* Apabila membubuh kapur kasut putih, sapu dengan teliti seperti sedang melukis di atas kertas kerana kapur kasut ketika itu berketul seperti pensel warna.
* Apabila menolong emak menumbuk padi di dalam lesung mesti berhati-hati supaya padi tidak tumpah dan kulit padi cepat tanggal.
* Apabila mencangkul tanah membuang lalang untuk tanam sayur, pastikan tiada ubi lalang yang tertinggal di dalam tanah. Kutip dan buang habis-habis. Kalau tidak nanti lalang tumbuh semula.
* Anda jangan terkejut, saya juga belajar memotong sayur, memotong daging dan menyiang ikan daripada emak.
* Anda jangan terperanjat saya boleh menganyam ketupat hingga hari ini.

Jadi hingga sekarang apabila melakukan sesuatu pekerjaan saya sudah terbiasa untuk melakukan yang terbaik, teliti dan bersungguh-sungguh. Biarlah lambat sedikit asalkan sempurna. Biarlah susah sedikit kerana hasilnya manis.

Tujuh benda ajaib di dunia kekal hingga hari ini kerana dibina dengan sungguh-sungguh, teliti dan susah payah seperti Tembok Besar Negeri China, piramid dan Taman Tergantung Babylon.

Ah! Sedangkan ibadah yang diterima oleh Allah SWT hanya ibadah yang ikhlas, khusyuk dan dilakukan bersungguh-sungguh.

Saya turut mengijazahkan 6 Teknik Membangunkan Kuasa Minda termasuk menjaga kesihatan sebagai langkah awal membangunkan minda yang cemerlang:

1. Mengamal Terapi Air Kosong di mana peserta diminta minum 5 gelas air ketika bangun daripada tidur waktu pagi.
2. Mengamalkan makan menu semulajadi yang berzat.
3. Istiqamah dengan latihan fizikal.
4. Mengendalikan tekanan stres dengan baik. Sedikit stres baik kerana akan meningkatkan sistem imunasi tetapi stres berlebihan membunuh sel otak.
5. Solat, yoga, tai chi dan meditasi menjadikan minda lebih produktif dan boleh mengelakkan serangan sakit jantung dan strok.
6. Berlatihan memanipulasi gelombang otak supaya dapat mengurangkan stres, kusyuk, fokus dalam kerja, dapat tidur lena, mudah belajar, meningkatkan daya ingatan dan cekap bertindak.

Penulisan sememangnya telah memainkan peranan penting dalam perkembangan ketamadunan manusia. Penulisan merupakan salah satu alat komunikasi yang evergreen. Al-Quran apabila diwahyukan tidak cukup dihafal dan dihayati kerana ramai para sahabat yang syahid dalam peperangan bersama hafalan mereka.

Ayat al-Quran akhirnya ditulis pada zaman Khalifah Sayidina Othman Ibnu Affan r.a. Ya, dulu ditulis di atas pelepah dan batang tamar serta diukir di atas belulang unta dan kambing. Kemudian apabila Rasulullah s.a.w. mendengar yang orang di negeri China telah pun menggunakan mesin cetak Baginda bersabda, "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China."

Lantas sahabat merintis jalan ke negeri China yang hari ini dikenali sebagai Laluan Sutera (Silk Road). Antara sahabat yang menjadi peneroka ialah seorang daripada sahabat yang dijamin ahli syurga iaitu Zubair bin al-Awwam hingga beliau meninggal dunia dan dimakamkan di China. Ini kepentingan ilmu dan penulisan.

Perkembangan Teknologi Penulisan

Apabila zaman berubah, teknologi percetakan menjadi semakin canggih. Kemudian lahir ciptaan alat penyiaran seperti radio dan televisyen yang juga memerlukan penulis skrip untuk menghasilkan siarannya.

Hari ini teknologi penerbitan telah menjadi bertambah canggih hingga terciptanya internet, lebuh raya multi media, SMS, MMS dan PDA.

Dan pada hari ini juga anak remaja membangun usia dalam ruang litup pendidikan dan tarbiah langit tanpa sempadan. Dan penulisan masih merupakan alat dan senjata asas untuk melunaskan matlamat penggunaan alat-alat tersebut.

Ingatlah, penulisan akan mencatat sejarah. Minda anda mungkin akan lupa, namun penulisan akan mencatat butiran dan renteten perjalanan hidup anda dalam nama diari, memoir dan biografi. Hari ini sejarah perjalanan hidup anda dicatat dalam SMS, blog, facebook dan beberapa banyak media yang seumpamanya.

Penulisan juga mencetak fikiran manusia. Seorang remaja terpengaruh dengan cara hidup dan pola pemikiran sahabatnya yang disebar melalui pergaulan, telefon bimbit dan internet. Kilang melahirkan barangan keperluan untuk hidup anda tetapi anda melalui pengaruh dan pemikiran mampu melahirkan seorang manusia yang bernama kawan melalui penulisan. Dapatkah anda rasakan betapa besar dan hebatnya peranan penulisan.

Berfikir

Penulisan juga mampu membuat manusia berfikir. Penulisan mampu mengubah daya fikir dan cara hidup seseorang ke arah yang lebih bermakna dan bermanfaat mengabdikan diri kepada Allah s.w.t. semata-mata. Cumanya format dan konsep penulisan hari ini perlu berubah kepada bentuk visual, grafik, foto, ilustrasi, peta minda dan carta supaya setanding dengan bahan-bahan lain yang tak kurang menggoda manusia dengan seribu satu macam hiburan dan ajaran sesat yang melalaikan.

Okay, sekarang anda sudah faham kenapa menulis blog, SMS, e-mel dan sebagainya penting untuk menjadi alat berdakwah. Alat ini menjadi senjata para daie moden.

Jadi apa cemerlang yang sebenarnya?


Kecemerlangan ialah pencapaian tertinggi yang mampu diraih seseorang dalam satu-satu bidang. Tetapi ketinggian itu sangat relatif sifatnya. Ada orang yang berpuas hati dengan sedikit kecemerlangan. Lantas mereka mengeluh, "Ah apakan daya. Setakat itu sahaja yang saya mampu."


Ada orang yang berjuang bermati-matian untuk mencapai kecemerlangan yang terbaik. Mereka menggunakan segala kaedah dan resources (sumber) untuk berjaya. Mereka mengesampingkan segala kelemahan diri untuk dielakkan. Berpantang ajal sebelum maut.


Hero Dalam Filem Box Office


Anda tengok hero dalam filem box office berjuang hingga ke titisan darah yang akhir. Kadang-kadang nampak macam tidak ada harapan lagi untuk berjaya. Namun akhirnya hero itu berjaya juga. Itu dalam filem! Untuk mencapai kecemerlangan dalam kehidupan realiti, kita harus berjuang seperti hero dalam filem box office itu berjuang.


Minda atau otak yang menjadi anugerah paling berharga daripada Allah s.w.t. digunakan oleh sang hero untuk mencipta ikhtiar dan formula untuk berjaya. Mindanya bertindak seperti CPU sebuah komputer yang berkuasa tinggi memproses segala input yang didapati untuk mengeluarkan hasil bertindak dalam masa yang paling singkat.


Cuma bezanya, kita sebagai umat Islam berjuang di atas landasan kebenaran. Nilai murni menjadi titian perjuangan kita. Hukum syariat menjadi payung yang sentiasa mengadili kita. Selagi anda berada di bawah dua paksi ini, berusahalah untuk mencapai kecemerlangan yang maksimum.


Hari ini kita sering berhadapan dan terdengar keluhan seperti orang yang berputus asa. Apa sebenarnya yang menghalang anda daripada mencapai kecemerlangan?


1. Kekurangan bekalan ilmu. Atasi dengan belajar dan memerhati. Tambah kemahiran.
2. Kekurangan pengalaman. Pengalaman dilalui bukan datang percuma. Biarlah hari ini anda gagal namun kegagalan itu akan menjadi perngalaman untuk berjaya suatu hari nanti.
3. Kekurangan sokongan daripada orang yang hampir dengan anda. Ingat: Yang mengejar kecemerlangan ialah diri anda, bukan orang itu.
4. Kurang keyakinan diri. Yakin diri itu letaknya pada minda, bukan pada fizikal dan panca indera anda.
5. Kurang alat seperti fasarana dan wang ringgit. Ingat: Semua orang yang berjaya dengan cemerlang asalnya ialah orang biasa-biasa yang miskin dan tidak berharta. Anda juga akan mencipta kejayaan dengan jalan yang sama.


Dalam bidang apa yang anda ingin cemerlang?


1. Dalam bidang pelajaran anda ingin mencapai keputusan yang terbaik.
2. Dalam kerjaya anda ingin mendapatkan kerjaya yang terbaik. Anda dinaikkan pangkat dengan mudah. Perniagaan anda maju.
3. Dalam kehidupan, anda ingin bahagia dan ceria.
4. Anda ingin semua orang menyukai anda. Anda tidak ada musuh yang menyusahkan hidup anda.
5. Anda ingin mempunyai kesihatan yang excellent.
6. Anda mahu mempunyai keluarga yang bahagia, berjaya dan cemerlang.
7. Anda dapat beribadah dengan khusyuk. Anda dapat merasakan Allah s.w.t. sentiasa menjawab permintaan anda. Anda sendiri dapat merasakan Allah s.w.t. sentiasa memenuhi apa yang anda minta terhadap isteri dan anak-anak anda. Saya yakin anda boleh meminta yang lebih tinggi daripada apa yang anda capai sekarang.


Dan akhirnya bentangkan neraca timbangan anda antara kecemerlangan di dunia dengan kecemerlangan di akhirat. Dunia ini adalah jambatanj untuk menuju ke akhirat. Untuk cemerlang di akhirat anda harus cemerlang di dunia ini terlebih dahulu.

Ibu atau bapa lebih rela melarikan diri ke rumah orang tua kerana:

Mereka lebih selesa bersendiri untuk beribadah kerana merasakan masa muda mereka telah mengabaikan amal ibadah.

* Anak-anak tidak meluangkan masa untuk berkomunikasi dengan mereka.
* Anak-anak terlampau membebankan mereka dengan kerja-kerja fizikal seperti menjaga cucu, membersihkan rumah, memasak, membasuh kain baju, berkebun, menjadi jaga atau pemandu atau sebagainya.
* Masalah dengan menantu. Anda kena ingat, hak ibu dan bapa mentua adalah sama seperti hak ibu dan bapa sendiri.

Apakah peranan anak menantu?

* Pujuk ibu atau bapa anda tinggal dengan anda.
* Bincang dengan suami atau isteri untuk mempelawa ibu atau bapa anda tinggal di rumah anda.
* Bertoleransi.
* Banyak mengalah dengan ibu dan bapa.
* Selami hobi dan kegemaran mereka.
* Ubah suai jadual kita untuk memenuhi keperluan mereka.
* Selalu berkomunikasi dengan mereka.
* Jangan nampakkan kesusahan diri kita. Ibu bapa tak mahu melihat kita susah kerana mereka telah merasi kesusahan ketika membesarkan kita. Sebenarnya, inilah masanya kita pula susah untuk mereka.
* Muliakan mereka.
* Jangan meninggikan suara ke atas mereka.

Hari ini cuma 3 hari lagi menjelang tibanya Aidilfitri yang mulia. Apakah persiapan bermanfaat anda?

Rebutlah 10 malam terakhir puasa tahun ini dengan memburu Lailatul Qadar. Bagaimana?

* Pastikan anda telah solat Isyak sebelum berehat malam.
* Pastikan anda telah solat sunat Terawih paling kurang 8 rakaat. Jika belum solat sendiri di rumah atau di mana sahaja walaupun anda dalam musafir. Ada orang yang tidak solat sunat Terawih kerana katanya tidak pandai selawat dan baca doa. Sebenarnya anda boleh terus solat 8 rakaat dengan 4 kali salam tanpa selawat dan doa. Bacalah apa-apa surah yang pendek selepas Fatihah. Anda cuma perlu 15 minit untuk menyelesaikan 8 rakaat Twrawih.
* Solat sunat Witir 3 rakaat. Anda boleh buat 3 rakaat terus seperti solat Maghrib tanpa Tahyat awal. Kalau terdesak solat sunat Witir 1 rakaat pun sudah memadai.
* Membaca al-Quran.
* Berwirid dan berzikir.
* Muhasabah diri sebelum tidur.
* Bersedekah pada siangnya walaupun sedikit.
* Membantu anak yatim atau orang miskin.
* Bayar zakat fitrah untuk diri anda dan orang di bawah tanggungan anda.
* Bayar fidyah puasa yang tertinggal pada masa-masa silam kepada NGO atau badan-badan yang membantu anak yatim dan orang miskin.
* Banyak menyumbang dan bersedekah.

Persiapan lain menjelang hari raya:

* Beri duit raya kepada anak saudara dan orang bawahan anda sebelum takbir raya kerana memberi dalam bulan Ramadan digandakan pahalanya oleh Allah SWT.
* Sediakan persiapan pakaian raya, perabot dan perhiasan rumah, kueh mueh dan perjalanan setakat kemampuan anda.
* Jangan membazir.
* Jangan berbelanja di luar daripada kemampuan anda.
* Sediakan kenderaan dengan baik terutama jika anda akan melalui jalan jauh.
* Tinggalkan rumah dalam keadaan selamat dengan mematikan suis dan kunci yang selamat.
* Beri tahu jiran yang tidak pulang ke kampung, polis atau pos kawalan setempat.
* Memandu pulang ke kampung pada waktu anda segar.
* Jangan isi kenderaan dengan muatan (penumpang) yang berlebihan.

Bekerja pada bulan Ramadan bagi saya lebih:

* Selesa.
* Laju.
* Lancar.
* Berkembang.
* Segar.
* Produktif.

Kenapa saya berkata demikian dalam keadaan ramai orang berkata sebaliknya. Ramai orang berkata bekerja dalam bulan Ramadan ini:

* Meletihan.
* Mengantuk kerana kena bangun sahur.
* Membosankan.
* Tidak produktif.
* Tidak banyak progres yang boleh dibuat.
* Kurang bersemangat.
* Semua orang nak balik cepat.

Bagaimana meningkatkan prestasi kerja pada bulan Ramadan?

* Kita boleh datang lebih awal ke pejabat kerana tidak perlu tidur selepas makan sahur sebaliknya pergi berjemaah di masjid atau surau berhampiran. Ini akan memberi tenaga dan semangat baru untuk kita memulakan hari.
* Tidak akan berlaku bangun lewat dalam bulan Ramadan ini.
* Kita makan sahur jam 5.00 hingga 5.30 pagi. Ketika memulakan kerja di pejabat kita tidak akan mengantuk lagi kerana makanan telah 3 hingga 4 jam terhadam. Sebaliknya kita memiliki penuh tenaga untuk bekerja dengan produktif.
* Tidak perlu rehat pukul 10.
* Tidak perlu keluar pejabat untuk hisap rokok (bagi yang merokok).
* Tidak perlu keluar makan tengahari. Tidak ada masalah mencari tempat makan, mencari tempat parking, memilih makanan, mengunyah makanan, memilih minuman dan pergi ke tandas selepas makan.
* Kita dapat menumpukan masa yang lebih untuk solat berjemaah di masjid berhampiran atau surau pejabat. Ini boleh memberi semangat untuk bekerja dengan lebih gigih pada sebelah petang.
* Kita mungkin ada sedikit masa waktu rehat tengah hari untuk membaca al-Quran barang semuka dua. Ini akan menjernihkan fikiran dan hati kita untuk jam-jam berikutnya.
* Tidak perlu minum petang.
* Jam bekerja menjadi lebih panjang dan produktif.
* Sesi petang tidak menyebabkan kita mengantuk seperti lazimnya bulan-bulan biasa.
* Kita menghadkan bergurau senda dan bertepuk bertampar dengan rakan sepejabat terutama yang berlainan jantina kerana ada rasa segan dengan bulan Ramadan.
* Yang biasa mencarut pun mungkin akan terbantut untuk mencarut.
* Apakah bulan Ramadan juga akan mengurangkan aktiviti menipu majikan, curi tulang, berbohong, membuat tuntutan palsu, rasuah dan sebagainya.
* Latihan untuk menyiapkan kerja dengan lebih cekap dan pantas kerana lazimnya waktu pejabat dipendekkan dan waktu pulang dicepatkan.
* Tidak perlu membawa tetamu untuk refreshment.
* Sebelah petang selalunya kita dapat bekerja dengan lebih berkesan kerana perut kosong. Pancaindera lebih pantas bergerak. Badan lebih ringan.

Tetapi yang lebih penting ialah untuk mengajar diri kita untuk menjadi lebih produktif dalam bulan Ramadan. Bagaimana?

* Abaikan rasa letih, lapar dan dahaga.
* Jadikan sebulan Ramadan ini latihan untuk berhenti merokok bagi anda yang merokok kerana anda telah buktikan yang diri anda boleh tidak merokok selama 14 jam.
* Ingat sejarah yang mengajar kita bahawa kebanyakan peperangan Rasulullah SAW berlaku dalam bulan Ramadan dan Baginda beroleh kemenangan.

NASIB SI ANAK KUCING
Nasib Malang Anda

Dalam mengharungi kehidupan ini sering semua langkah anda tidak menjadi. Nasib anda sentiasa dirundung malang. Atau anda kata, "Nasib tidak menyebelahi diri aku."

Kenapa anda seorang sahaja yang dirundung malang? Kenapa orang lain mampu beroleh kejayaan? Kenapa orang lain sentiasa berada di hadapan anda?

Sebenarnya anda yang menentukan nasib anda sendiri. Anda mahu berjaya, anda yang menentukan. Tuhan menjadikan manusia ini mempunyai kekuatan pada dirinya sendiri. Manusia bukan malaikat yang nasibnya ditentukan Tuhan. Manusia bukan haiwan jinak yang nasibnya ditentukan oleh tuannya. Atau haiwan liar yang nasibnya ditentukan oleh persekitarannya.

Tuhan menganugerahkan akal kepada manusia. Dengan akal ini manusia menentukan nasibnya sendiri.

Tapi anda kata, anda seorang yang lemah. Anda sering kalah dalam medan pertarungan untuk hidup. Itu memang benar. Manusia, makhluk yang lemah. Dari segi kekuatan fizikal manusia memang lemah. Yang kuat hanya Tuhan. Manusia sering kalah dengan alam. Kerana alam itu manifestasi Tuhan. Manusia sering ditimpa sakit. Tapi ini salah anda sendiri kerana tidak menjaga kesihatan.

Pasal Rokok

Kalau pasal makan anda selalu kalah dengan nafsu makan anda. Anda merokok kerana anda kalah dengan pemikiran rasional anda. Kenapa orang lain boleh untuk tidak merokok? Anda kata, "Orang yang merokok juga boleh berjaya!" Memang benar, kejayaan anda bukan bergantung pada sebatang rokok. Kejayaan anda bergantung pada usaha anda sendiri.

Kadang-kadang "Alam tidak bersahabat dengan kita." Kita sering kalah dengan cuaca. Kita ditimpa bencana. Kita dihidupkan dalam kelompok yang malang. Persekitaran kita tidak membantu kita untuk berjaya. Keluarga juga.

Anda tidak boleh menyalahkan persekitaran anda. Berapa ramai orang yang berjaya datang dari keluarga yang miskin atau datang dari kelompok masyarakat yang dirundung malang. Malah ada yang datang dari kawasan bencana. Mereka berjaya kerana mereka keluar dari kotak pemikiran kelompok dan keluarga itu. Mereka membina nasib baru di kelompok baru.

Tapi kadang-kadang anda takut untuk keluar dari kotak pemikiran anda. Anda seorang penakut. Anda tidak punya keyakinan diri.

Kisah Abdillah

Seorang anak dari pedalaman Sabah bernama Abdillah (bukan nama sebenar) belajar di sebuah sekolah swasta di Kuala Lumpur pada awal tahun 80-an. Saya yang mengajarnya. Anak ini sangat lemah Matematik, subjek saya. Tetapi saya nampak dia mempunyai bakat yang tinggi. Lantas saya tarik dia masuk kumpulan usrah yang ditubuhkan untuk memberi bimbingan kepemimpinan kepada pelajar terpilih.

Sungguh tidak saya sangka Abdillah menegur dan memeluk saya selepas memberi ceramah di Malaysian Hall London dalam perjalanan saya ke Makkah beberapa tahun kemudian. Hari ini Abdillah seorang peguam dan pemimpin peringkat negeri sebuah parti politik di Sabah. Baru-baru ini ketika saya "on the air" dalam Selamat Pagi Malaysia TV3, Abdillah telah menalipun mengulas persoalan yang sedang diperkatakan. "Tuan haji ini guru saya," akui Abdillah.

Bukanlah Abdillah keluar dari kepompong masyarakatnya untuk membina kehidupan! Anda bagaimana?

Cerita Si Anak Kucing

Jadi anda ketinggalan dan sering kalah dalam pertarungan hidup bukan salah sesiapa. Bukan salah Tuhan. Bukan salah nasib. Bukan salah kelompok atau keluarga anda. Tetapi salah diri anda sendiri.

Seekor anak kucing yang kurus, berkudis dan hampir mati kelaparan di tepi jalan mampu untuk menjadi seekor kucing dewasa yang gemuk, cantik, bersih, ceria dan hidup di istana dengan segala kemakmuran makanan dan tempat tinggal yang mewah. Sudah tentu nasib anda lebih baik dari nasib seekor anak kucing!

BAGAIMANA MELAHIRKAN SEORANG JUARA?
kalau seorang anak mendengar azan lima waktu sejak belum lahir, apakah boleh membantu dia menjadi sorang juara?

Juara lahir daripada inkubator yang disediakan di rumah. Melahirkan seorang juara ialah seperti seekor ibu burung mengeramkan telur untuk melahirkan anak yang cemerlang. Inkubatornya harus bermutu, memberi kepanasan yang sederhana. Jangan terlalu panas nanti telur rosak. Jangan panasnya suam-suam kuku, nanti anak yang lahir lembik.

Sarang inkubator kemas, lengkap, teratur, bersih dan mantap. Inilah rumah tangga bahagia - asas untuk melahirkan anak cemerlang.

Dalam inkubator burung, telur dieram 24 jam tanpa pengecualian, hatta ibu terpaksa berpuasa dan meninggalkan kerja lain. Telur disusun rapat-rapat supaya wap panas tidak tiris keluar.

Jangan pula telur dipijak, diinjak atau dihimpit hingga pecah. Anak akan cacat sebelum dilahirkan.

Saya tidak pastilah mengapa burung species ini membina inkubator bergotong royong dengan suku sakat dan anak-anaknya. Yang saya tahu inkubator hanya dibina oleh ibu dan bapa burung sahaja. Susah payah pun mereka berdua! Yang pasti inkubator ini dibina di puncak gunung yang selamat.


Begitulah inkubator rumah untuk melahirkan seorang juara. Anak harus dijaga dan diawasi 24 jam juga. Ibu bapa terpaksa berkorban masa dan tenaga fizikal. Anak-anak perlu dirapatkan ukhwah dan kasih sayang. Tolong menolong dan mempunyai sifat simpati dan empati.

Anak tidak boleh dibelasah, didera dan dikasari. Anak perlu dibelai dengan kasih sayang. Tapi bukan dimanjai melampaui batas hingga si anak hilang waja diri dan keyakinan diri.

Cuba anda perhatikan apa hambatan dari luar yang akan merosakkan sebuah inkubator sarang burung:

* Air hujan yang akan merosakkan telur.
* Ular yang sentiasa mencari peluang untuk menghisap isi telur. Telur kelihatan baik dan tidak rosak tetapi isinya kosong kerana telah dihisap ular. Hanya lubang seni yang diguna ular untuk menghisap telur.

Inkubator untuk melahirkan seorang juara di rumah juga dihambati oleh anasir yang sama:

* Air hujan ibarat media massa yang meresap masuk ke dalam rumah tangga. Kebobrokan media massa merosakkan minda anak. Media massa harus dikawal. Sedikit media massa penting seperti bergunanya sedikit air untuk kehidupan, makan minum dan kebersihan diri. Air yang berlebihan menjadi mudarat seperti banjir dan ribut taufan.
* Musuh ular yang merosakkan isi telur tanpa merosakkan kulitnya ibarat pengaruh manusia seperti kawan-kawan, jiran dan manusia luar yang membawa budaya tidak sihat. Ini merosakkan minda dan pembangunan jiwa anak-anak.

Sarang burung mesti kukuh bertapak di dahan yang kuat - bercabang tiga, diikat dengan susunan dan anyaman sarang dari daun lalang yang kuat kerana kering dan liat. Kalau pokok ditiup angin sekalipun, bergoyang, namun sarang tidak roboh atau jatuh.

Begitu juga inkubator di rumah yang mahu melahirkan anak-anak juara harus ada 2 struktur:

* Skruktur fizikal: Keperluan prasarana asas untuk anak-anak membesar dan menimba ilmu harus lengkap seperti keperluan kepada makan minum, pakaian, tempat tinggal dan kemudahan tempat belajar.
* Struktur rohani: Jiwa anak-anak harus dibangunkan sebaiknya.


Lihat bagaimana burung membina sarang?

* Tinggi di hujung dahan supaya tidak tercapai oleh musuh seperti anak-anak nakal dan ular.
* Setengahnya bersarang di lereng bukit batu yang tinggi. Sangat merbahaya jika mahu mengambilnya namun manusia akan berusaha membuat binaan dari batang-batang buluh, mengikat dengan akar dan rotan yang kuat supaya tidak runtuh untuk mengambil sarang burung layang-layang yang terletak di atas bumbung gua.
* Bapa burung mencari makanan untuk si ibu, membawa balik rezeki untuk disuapkan ke mulut ibu. Ibu mengeram telur sepenuh masa.
* Lagi lama dieram, lagi matang anak yang akan lahir.
* Sifat garang ibu burung luar biasa jika ada musuh yang mahu mengambil telurnya. Sifat itu menjadi lebih garang jika anak burung sudah lahir, maknanya hasil sudah nampak.


Bagaimana burung menjaga anak yang baru lahir?

* Diasuh 24 jam.
* Disuap makanan dahulu sebelum ibu bapanya makan.
* Garang menjaga dari gangguan musuh.
* Kebersihan. Burung pun pandai mengumpulkan najis di suatu sudut sahaja.
* Anak menjadi guinea pig (barang eksperimen) seperti anak burung but-but.

Ini inkubator untuk mendidik anak-anak kita yang saya laksanakan di Maran, Pahang baru-baru ini. Terima kasih Cik Azizah, pengurus program yang berjaya.

Cerita Burung But-but

Waktu saya kecil-kecil saya mengikut datuk saya membuat minyak urut dari sarang burung but-but. Saya sering mengikut datuk saya masuk belukar mencari sarang burung but-but. Selalunya kawasan itu berlalang.

Bila jumpa sarang burung but-but beliau akan memastikan hingga anak burung but-but menetas. Selepas beberapa hari datuk akan datang lagi lalu mematahkan kaki anak-anak burung but-but yang masih kecil ketika ibunya terbang mencari makan. Bercicitan anak burung itu menjerit kesakitan. Kesihan saya melihatnya.

Yang ajaibnya selang beberapa hari apabila datuk datang semula ke sarang itu, kaki anak burung itu sudah pulih. Lalu dipatahkan sekali lagi. Begitulah dilakukan hingga tiga kali. Akhirnya anak-anak burung itu disembelih dan direbus bersama sarangnya untuk menghasilkan minyak but-but yang sangat mujarab untuk sakit patah. luka dan sakit tulang.

Datuk memberitahu apabila kaki anak burung but-but itu dipatahkan ibunya akan mencari ramuan tumbuh-tumbuhan herba untuk merawat tulang yang patah. Herba itu terkumpul di dalam sarang setelah digunakan.

Sebab itu sarang itu direbus untuk mengeluarkan minyak daripada herba tersebut yang sangat mujarab untuk dijadikan minyak urut dan mengubat sakit patah tulang atau tergeliat urat seperti mana ibu burung but-but mengubatkan kaki anaknya yang patah (dipatahkan datuk) dan boleh sembuh dalam sekelip mata.

Saya sebenarnya hendak bercerita tentang anak-anak yang dijadikan eksperimen oleh ibu dan bapa. Maksud saya untuk menghasilkan juara anak harus jadi bahan eksperimen (guinea pig). Anak harus menguasai banyak kemahiran. Anak harus pandai mengaji. Bukan sahaja pandai mengaji tetapi pandai bertaranum (membaca al-Quran berlagu). Di samping itu pandai melukis kaligrafi Arab (khat). Pandai berpidato. Boleh mengarang dan berkhutbah Jumaat atau khutbah hari raya.

Foto: Ini satu lagi inkubator untuk mendidik anak-anak yang saya adakan setiap cuti sekolah bulan Disember iaitu KEM TAHFIZ AL-QURAN 40 HARI. Ini di Masjid Bandar Baru Sungai Buluh yang disertai 400 orang peserta yang diadakan beberapa tahun lalu. Fasilitator sahaja seramai 26 orang hafiz dan hafizah. Tunggu program yang sama selepas raya tahun ini.


Apa relevannya inkubator sebuah sarang burung dengan inkubator di rumah untuk melahirkan seorang juara?

* Aktiviti anak-anak harus dipantau dengan rapi oleh ibu bapa.
* Jangan ada anasir jahat meresap masuk.(seperti telur yang dihisap ular). Anak kita nampak sihat dan biasa-biasa tetapi mindanya sudah kotor atau kosong.
* Bersikap tegas (garang) dalam menjaga anak.
* Body contact dengan anak-anak perlu. Selalu usap mereka. Anak hendaklah mencium ibu dan bapa setiap kali mahu berpisah seperti mahu ke sekolah atau selepas solat berjemaah.
* Rapat dengan adik-beradik lain (seperti rapatnya telur dalam sarang).
* Cukup input (seperti kepanasan eraman ibu burung).
* Inkubator kuat, tidak tergugat dengan angin dan ribut maksudnya rumah kebal dari gangguan.

Saya sudah jumpa anak yang berusia sepuluh tahun mampu menghafal 2 juzuk al-Quran, boleh bermain 10 lagu dengan piano dan boleh menulis dan bercakap Cina!

Jangan manjakan anak pada hujung minggu dengan melepak di hadapan TV atau mengunci diri dalam bilik. Hantar mereka ke kelas tuisyen atau latihan sukan. Jangan menumpu kepada kelas tuisyen akademik semata-mata. Hantar mereka tuisyen Bahasa Arab atau Bahasa Inggeris, tuisyen tajwid, tuisyen badminton atau tuisyen kelas tarian.

Ada ibu bapa yang membangkang, "Itu memerlukan perbelanjaan yang tinggi. Kami tidak ada wang."

Itulah harga untuk melahirkan seorang juara.

Tiada ulasan: